بسم الله الرحمن الرحيم

Anda  yang gemar membaca komik Asterix dan anda yang pernah menonton film  ‘Pirates of The Carribean’, tentu ingat karakter jahat ‘Barbarossa’  bukan? Sejak zaman pertengahan, aneka macam karya fiksi Eropa dan  Amerika biasa menggunakan nama Barbarossa untuk menamai karakter seorang  penjahat (biasanya seorang bajak laut jahat). Kebiasaan para penulis  fiksi Eropa dan Amerika yang selalu menyudutkan ini sudah saatnya kita  selesaikan sampai disini. Berikut team situslakalaka menguraikannya  untuk pembaca.
The Barbarosa Brothers
Pada  abad ke-15 masehi, di Laut Mediterania ada dua bajak laut bersaudara  yang disebut The Barbarossa Brothers. Kedua tokoh ini menjadi legenda  dalam dunia ‘per-bajak-laut-an’ dan merupakan tokoh bahari yang sangat  ditakuti orang-orang Eropa pada zamannya. 
Kebiasaannya  ialah membajak barang-barang berharga yang diangkut oleh kapal-kapal  milik kerajaan-kerajaan Eropa yang melintasi Laut Mediterania. Awak  kapal yang dibajak biasanya diberi dua pilihan; mati karena melawan atau  hidup dengan menyerah secara sukarela.
Siapakah  sebenarnya Barbarossa yang sangat ditakuti oleh orang-orang Eropa  selama berabad-abad itu? Mengapa hingga zaman sekarang nama itu terus  menghantui benak dan pikiran mereka?
Barbarossa bukanlah sebuah nama. Barbarossa merupakan kata dalam bahasa Latin –gabungan dari kata barber (janggut) dan rossa  (merah). Jadi Barbarrossa berarti janggut merah. Barbarossa merupakan  julukan yang diberikan oleh para pelaut Eropa kepada kakak-beradik Aruj dan Khairuddin dari Turki. Kedua kakak beradik ini hanyalah pelaut-pelaut biasa yang rutin berlayar di wilayah perairan Yunani dan Turki.
Awal Gerakan Barbarosa
Pada  suatu hari, tanpa sebab yang jelas, kapal milik keluarga mereka  diserang secara brutal oleh kapal militer Knight of Rhodes. Dalam  peristiwa ini, adik bungsu Aruj dan Khairuddin tewas terbunuh. Aruj dan  Khairuddin sangat terpukul dengan kematian adik bungsu mereka. 
Sejak  saat itu, mereka melakukan aksi bajak laut kepada semua kapal-kapal  militer milik kerajaan-kerajaan Kristen. Aksi-aksi mereka sangat  menggemparkan dan membuat mereka ditakuti militer Kristen. Aruj dan  Khairuddin pun kemudian dikenal sebagai The Barbarossa Brothers Pirates  karena keduanya berjanggut merah.
Kaum  Eropa menyebut Barbarossa sebagai bajak laut, meskipun tidak ada  bendera hitam dan tengkorak yang menjadi simbol bajak laut. Bendera yang  dipasang Aruj dan Khairuddin di kapal mereka adalah sebuah bendera  berwarna hijau berisi kaligrafi doa Nashrun minallaah wa fathun qariib  wa basysyiril mu’miniin, ya Muhammad, empat nama khulafaur rasyidin,  pedang Zulfikar dan bintang segi enam Yahudi (Bintang David) karena awak  kapal yang dipimpin kedua bersaudara ini terdiri atas orang-orang Islam  dari bangsa Moor, Turki, dan Spanyol, serta beberapa orang Yahudi.
Pada  tahun 1492 M, Andalusia yang sejak tahun 756 M dikuasai oleh Daulah  Khilafah Islamiyah, jatuh ke tangan Pasukan Salib yang terdiri atas  pasukan gabungan Aragon DAN Spanyol. Dalam peristiwa penaklukan  Andalusia ini, jutaan orang Islam dan Yahudi tewas dibantai pasukan yang  dipimpin Raja Ferdinand II dari Aragon.
PERJUANGAN JIHAD BARBAROSA
Peristiwa  itu mengubah haluan misi dendam Aruj dan Khairuddin menjadi misi Jihad  Islam. Bahu-membahu bersama sekelompok milisi bangsa Moor, mereka  kemudian menyelamatkan puluhan ribu Umat Islam dari Spanyol ke Afrika  utara (Maroko, Tunisia dan Aljazair). Kemudian mereka membangun basis  pertahanan laut di Aljazair untuk menghadang gelombang serangan Pasukan  Salib dari jalur Afrika Utara menuju Tanah Suci Palestina.
Khalifah  Islam saat itu, Sulaiman I, mendengar cerita-cerita heroik Barbarossa  bersaudara. Sulaiman I sangat kagum pada heroisme mereka. Karena  prestasi mereka di lautan, akhirnya Sulaiman I mengangkat Aruj dan  Khairuddin sebagai Kapudan Pasha (Panglima Angkatan Laut) Khilafah  Islamiyyah untuk membenahi Angkatan Laut Daulah Khilafah Islamiyah yang  amburadul.
ADU DOMBA PIHAK SPANYOL 
Pada  tahun 1518 Spanyol berhasil menghasut Amir kota Tlemcen (Tilmisan)  untuk melancarkan pemberontakan kepada kepemimpinan Aruj. Aruj kemudian  menyerahkan pemerintahan Aljazair kepada Khairuddin untuk sementara.  Lalu ia memimpin pasukan untuk berangkat ke Tlemcen. Hati Aruj sangat  pilu karena ia malah berperang dengan saudara sendiri sesama Muslim.  Akibatnya ia kurang berkonsentrasi dan pasukannya kocar-kacir. 
Aruj  sempat lolos, namun banyak pasukannya yang tertangkap. Karena hubungan  emosionalnya dengan anak buahnya, Aruj kembali ke Tlemcen untuk  bertempur dan ia gugur dalam pertempuran tersebut.
Dengan  gugurnya Aruj, kepemimpinan Angkatan Laut Daulah Khilafah Islamiyah  beralih ke tangan Khairuddin. Spanyol mengira bahwa era kejayaan  Barbarossa di Laut Tengah telah berakhir. Lalu, dengan percaya dirinya,  Spanyol mengirim 20.000 tentaranya ke Aljazair. Pertempuran hebat pun  terjadi, namun Khairuddin berhasil menghajar pasukan laut tersebut.
Sejarah dan Kehebatan Pasukan Janissary 
Guna  meminimalisir ancaman dari negeri sekitar Aljazair, selain ancaman  utama Spanyol, Khairuddin kemudian meminta kepada Khalifah Sulaiman I  agar kekuasaan Amir Tunisia dan Tlemcen dialihkan kepadanya. Sulaiman I  pun setuju. Pada 1519, Khalifah mengangkat Khairuddin sebagai beylerbey  (Bakhlair Baik) atau wakil Khalifah untuk wilayah Aljazair dan  sekitarnya. Kemudian Khairuddin juga ditugasi memimpin pasukan pasukan  elit Daulah Khilafah Islamiyah, Pasukan Janissary.
Dalam  masa kepemimpinan Khairuddin, Pasukan Janissary berhasil melakukan  banyak penyelamatan Umat Islam di Andalusia. Tercatat mereka melakukan 7  kali pelayaran dengan 36 buah kapal untuk mengangkut Umat Islam Spanyol  yang diburu bagai hewan oleh Ferdinand II dan Pasukan Salibnya.
Pertengahan  dekade 1520-an, Pasukan Darat Janissary yang dipimpin langsung Khalifah  Sulaiman I berhasil memenangkan semua pertempuran darat. Pada saat  bersamaan, Pasukan Laut Janissary di bawah pimpinan Khairuddin juga  berhasil mengontrol lalu lintas pelayaran di Laut Tengah sepenuhnya.  Kondisi ini membuat Pasukan Salib Kristen Eropa menjadi pusing tujuh  keliling.
Akhir Gemilang Barbarosa Sebelum Tutup Usia
Tahun  1538, Pasukan Salib Gabungan Italia-Spanyol menyerang Preveza yang saat  itu merupakan pelabuhan penting di Laut Tengah. Andrea Doria memimpin  40 kapal dan Barbarossa hanya memimpin 20 kapal. Namun dengan  kecerdikannya, Barbarossa memecah armadanya ke tiga arah dan menjebak  Pasukan Andrea Doria di tengah untuk kemudian membombardir armada Andrea  Doria habis-habisan. 
Andrea  Doria dan armada lautnya pun lari dari pertempuran. Walau begitu,  Khairuddin tak mengejarnya karena ia tak ingin berperang di laut lepas,  mengingat kapal-kapal armada laut Spanyol mempunyai peralatan yang lebih  canggih. Apalagi ia hanya memimpin 20 kapal.
Tiga  tahun kemudian, Pasukan Salib Gabungan Spanyol-Genoa kembali menyerang  Aljazair dengan kekuatan 200 kapal. Mereka sengaja melancarkan serangan  di luar musim berlayar, untuk menghindari pertemuan dengan Pasukan  Barbarossa. Rakyat Aljazair di bawah komando Hasan Agha berjuang sekuat  tenaga untuk mempertahankan Aljazair. Charles V dan Andrea Doria yang  memimpin serangan tak mengira bahwa pertahanan dan strategi perang Hasan  Agha sangat matang, sehingga armadanya pun kacau-balau. 
Ketika  itu pula tiba-tiba badai laut dahsyat menghantam Laut Mediterania.  Andrea Doria dan Charles V berhasil selamat, dan kembali ke negerinya  dengan kekalahan pahit.
Tahun  1565, dalam usia senja, Khairuddin Barbarossa memimpin pasukan untuk  merebut Malta dari tangan Knight of St. John. Namun dalam pertempuran  itu, Khairuddin gugur. Kemudian Khairuddin dimakamkan di Istanbul. Di  dekat kuburannya didirikan masjid dan madrasah untuk mengenangnya.  Hingga kini makam tersebut masih terawat untuk menjadi bukti  kepahlawanan Khairuddin alias Barbarossa yang namanya masih ditakuti  bangsa Eropa hingga zaman sekarang.
Pertanyaanya,  mungkinkah sejarah barbarossa brother yang amat sangat ditakuti oleh  orang Eropa hingga sekarang itu akan kembali terulang, siapkah pembaca  situslakalaka untuk menjadi the next generation of Barbarossa ???


 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar