Siapa yang tidak mengenal Napoleon Bonaparte, seorang  Jendral dan Kaisar Prancis yang tenar kelahiran Ajaccio, Corsica 1769. Namanya  terdapat dalam urutan ke-34 dari Seratus tokoh yang paling berpengaruh dalam  sejarah yang ditulis oleh Michael H. Hart. 
  Sebagai seorang yang berkuasa dan berdaulat penuh  terhadap negara Prancis sejak Agustus 1793, seharusnya ia merasa puas dengan  segala apa yang telah diperolehnya itu. 
 Tapi rupanya kemegahan dunia belum bisa memuaskan  batinnya, agama yang dianutnya waktu itu ternyata tidak bisa membuat Napoleon  Bonaparte merasa tenang dan damai. 
 Akhirnya pada tanggal 02 Juli 1798, 23 tahun sebelum  kematiannya ditahun 1821, Napoleon Bonaparte menyatakan ke-Islamannya dihadapan  dunia Internasional. 
 Apa yang membuat Napoleon ini lebih memilih Islam  daripada agama lamanya, Kristen ?
Berikut penuturannya sendiri yang pernah dimuat dimajalah Genuine Islam, edisi Oktober 1936 terbitan Singapura.
Berikut penuturannya sendiri yang pernah dimuat dimajalah Genuine Islam, edisi Oktober 1936 terbitan Singapura.
 "I read the Bible; Moses was an able man, the Jews are  villains, cowardly and cruel. Is there anything more horrible than the story of  Lot and his daughters ?" 
 "The science which proves to us that the earth is not the  centre of the celestial movements has struck a great blow at religion. Joshua  stops the sun ! One shall see the stars falling into the sea... I say that of  all the suns and planets,..." 
 "Saya membaca Bible; Musa adalah orang yang cakap, sedang  orang Yahudi adalah bangsat, pengecut dan jahat. Adakah sesuatu yang lebih  dahsyat daripada kisah Lut beserta kedua puterinya ?"
(Lihat Kejadian 19:30-38)
(Lihat Kejadian 19:30-38)
 "Sains telah menunjukkan bukti kepada kita, bahwa bumi  bukanlah pusat tata surya, dan ini merupakan pukulan hebat terhadap agama  Kristen. Yosua menghentikan matahari (Yosua 10: 12-13). Orang akan melihat  bintang-bintang berjatuhan kedalam laut.... saya katakan, semua matahari dan  planet-planet ...." 
 Selanjutnya Napoleon Bonaparte berkata : 
"Religions are always based on miracles, on such things than nobody listens to like Trinity. Yesus called himself the son of God and he was a descendant of David. I prefer the religion of Muhammad. It has less ridiculous things than ours; the turks also call us idolaters."
"Religions are always based on miracles, on such things than nobody listens to like Trinity. Yesus called himself the son of God and he was a descendant of David. I prefer the religion of Muhammad. It has less ridiculous things than ours; the turks also call us idolaters."
 "Agama-agama itu selalu didasarkan pada hal-hal yang  ajaib, seperti halnya Trinitas yang sulit dipahami. Yesus memanggil dirinya  sebagai anak Tuhan, padahal ia keturunan Daud. Saya lebih meyakini agama yang  dibawa oleh Muhammad. Islam terhindar jauh dari kelucuan-kelucuan ritual seperti  yang terdapat didalam agama kita (Kristen); Bangsa Turki juga menyebut kita  sebagai orang-orang penyembah berhala dan dewa." 
 Selanjutnya : 
"Surely, I have told you on different occations and I have intimated to you by various discourses that I am a Unitarian Musselman and I glorify the prophet Muhammad and that I love the Musselmans."
"Surely, I have told you on different occations and I have intimated to you by various discourses that I am a Unitarian Musselman and I glorify the prophet Muhammad and that I love the Musselmans."
 "Dengan penuh kepastian saya telah mengatakan kepada anda  semua pada kesempatan yang berbeda, dan saya harus memperjelas lagi kepada anda  disetiap ceramah, bahwa saya adalah seorang Muslim, dan saya memuliakan nabi  Muhammad serta mencintai orang-orang Islam." 
 Akhirnya ia berkata : 
"In the name of God the Merciful, the Compassionate. There is no god but God, He has no son and He reigns without a partner."
"In the name of God the Merciful, the Compassionate. There is no god but God, He has no son and He reigns without a partner."
 "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.  Tiada Tuhan selain Allah. Ia tidak beranak dan Ia mengatur segala makhlukNya  tanpa pendamping." 
 Napoleon Bonaparte mengagumi AlQuran setelah  membandingkan dengan kitab sucinya, Alkitab.
Akhirnya ia menemukan keunggulan-keunggulan AlQuran daripada Alkitab, juga semua cerita yang melatar belakanginya.
Akhirnya ia menemukan keunggulan-keunggulan AlQuran daripada Alkitab, juga semua cerita yang melatar belakanginya.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar