Penaklukan  ini terjadi saat masa pemerintahan Khalifah Al-Walid I di Damaskus, dan  dipimpin oleh Jenderal Tariq bin Ziyad (s/d 720). Pasukan Umayyah  mendarat di Gibraltar pada 30 April 711, dan lalu bergerak ke arah  utara. Satu tahun berikutnya, atasan Tariq, Musa bin Nusair bergabung  dengan pasukannya. 
  Kampanye militer ini berjalan  sekitar 8 tahun, dan hasilnya sebagian besar Semenanjung Iberia berhasil  dikuasai umat Islam kecuali daerah-daerah kecil di sebelah barat daya  (Galicia dan Asturias) serta daerah-daerah Basque di daerah Pirenia.  Daerah-daerah taklukan ini kemudian disebut Al-Andalus, dan menjadi  bagian dari kekhalifahan Umayyah yang terus berkembang.
 Kronologi
Abad ke-6 - Bangsawan-bangsawan Visigoth berkembang menjadi tuan-tuan tanah.
Abad ke-6 - Bangsawan-bangsawan Visigoth berkembang menjadi tuan-tuan tanah.
710 - Tarif bin Malik memimpin 400 orang bersama 100 kuda mendarat dan melakukan ekspedisi di ujung selatan benua Eropa di Iberia yang kini disebut Tarifa, diambil dari namanya.
711 - Musa bin Nusair, Wali (Gubernur) Ifriqiya (Afrika Utara), mengirim pasukan pimpinan Tariq bin Ziyad ke Iberia, menyusul kesuksesan ekspedisi Tarif dan adanya permasalahan pada Dinasti Visigoth di Hispania.
 19  Juli 711 - Pasukan Tariq bin Ziyad, dibantu oleh Julian, Count Ceuta  mengalahkan pasukan Raja Visigoth Roderic, dekat Sungai Guadalete. 
 Juni  712 - Orang-orang Syria datang ke Hispania, dan menyerang kota-kota  serta benteng-benteng yang tidak didekati Tariq bin Ziyad 
 Februari  715 - Musa bin Nusair, memasuki Damaskus bersama tawanannya, raja-raja  dan bangsawan Visigoth, bersama ribuan tawanan lainnya, untuk memberikan  penghormatan kepada khalifah Islam di Damaskus. 
 Sekitar  715-716 - Musa bin Nusair meninggal di Hijaz saat sedang melakukan  ibadah Haji. Anaknya Abdul Aziz bin Musa ditunjuk sebagai Gubernur  Al-Andalus, dengan ibukota Sevilla. Abdul Malik juga menikahi janda  Roderic, Egilona dari Dinasti Balti. 
 717-718 - Wali  (Gubernur) Al-Hurr bin Abdurrahman Ats-Tsaqafi menyeberangi Pirenia, dan  memimpin serangan ke Septimania. Sebagian besar dari serangan ini  mengalami kegagalan. 
 719 - Gubernur As-Samh bin Malik Al-Khaulani, memindahkan ibukota Al-Andalus dari Sevilla ke Kordoba. 
 Musim  semi 732 - Wali Abdurrahman bin Abdullah Al-Ghafiqi bergerak melalui  Pirenia barat, menyeberanginya, dan mengalahkan Adipati Odo dari  Aquitaine di tepi sungai Garonne. 
 Oktober 732 -  Pertempuran Tours (Balat Al Shuhada`). Abdurrahman Al-Ghafiqi,  berhadapan dengan Charles Martel. Martel memenangkan pertempuran ini,  menghentikan gelombang penaklukan Umayyah di Eropa. Abdurrahman sendiri  gugur dalam pertempuran ini. 
 734-742 - Kerusuhan antara etnis-etnis di Al-Andalus. 
 755  - Bangsawan Umayyah Abdurrahman I, melarikan diri dari Damaskus,  menyusul jatuhnya pemerintahan Umayyah ke tangan Bani Abbasiyah. Pada  akhir 755 ia mendarat di Granada, Al-Andalus 
 756 -  Abdurrahman I mengalahkan Wali Al-Andalus Yusuf Al-Fihri pada  pertempuran Musarah di luar kota Kordoba. Ia lalu menunjuk dirinya  sebagai Amir Al-Andalus dan digelari Ad-Dakhil (yang Masuk).
Pertempuran Guadalete (Tanggal 19 Juli 711)
Pertempuran Guadalete (Tanggal 19 Juli 711)
 Pertempuran  Guadalete terjadi pada tanggal 19 Juli 711, di sekitar sungai Guadalete  yang terletak paling selatan dari wilayah Al-Andalus dimana pasukan  muslim pimpinan Tariq bin Ziyad berhasil mengalahkan pasukan Visigothic  pimpinan Raja Roderic. Kemenangan ini dianggap sangat penting sebagai  pembuka jalan bagi pasukan muslim menaklukan seluruh wilayah Andalusia  dikemudian hari sehingga menjadi bagian dari wilayah muslim selama  hampir 8 abad sampai dengan kejatuhannya pada tahun 1492.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar