KLIK SAYA DONK

Jumat, 10 Desember 2010

TEMPAT KEMBALINYA BAYI/ANAK YANG MATI


[QS 7:46] Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batasdan di atas A’raaf  itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: “Salaamun ‘alaikum “. Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya)
A’raaf bisa kita pahami sebagai bagian yang membatasi Surga dan Neraka. Di atas A’raaf ada orang-orang (berarti mereka termasuk manusia) yang mengenal masing-masing dari dua golongan (penghuni surga dan neraka) dengan tanda-tanda mereka (bahwa mereka mengenal orang-orang di dalam surga atau neraka, mungkin dulu penghuni itu adalah bapak, ibu, atau kerabat mereka). Mereka menyeru penduduk surga :Salaamun alaikum”, tetapi mereka belum memasuki surga, sedang mereka ingin segera memasukinya.
Mungkin kita pernah berfikir kemana matinya bayi yang baru lahir, atau kemana matinya anak kecil yang belum baligh (masih suci-belum bisa berfikir tentang dosa/pahala). Kemungkinan mereka berada di A’raaf. Yaitu tempat tanpa dosa dan pahala. Jika di analogikan dengan deret angka sebagai berikut : …..-3,-2,-1,0,1,2,3….., nilai minus (-) adalah tingkatan neraka dan nilai plus (+) adalah tingkatan surga, dan A’raaf adalah nilai Nol (0).
Meski mereka berada di batas surga dan neraka tetapi pada dasarnya mereka lebih condong ke tepi surga, sehingga meski mereka selama di dunia belum sempat menerima cobaan dan belum mengenal dosa atau pahala, atas rahmat Allah mereka ikut merasakan surga meski pada tingkat 0. Hal ini tercermin dari kalimat pada ayat diatas yaitu “Dan mereka menyeru penduduk surga: “Salaamun ‘alaikum “. Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya) .
Dikatakan bahwa “Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya)”, mengindikasikan bahwa mereka ini ingin sekali segera memasuki Surga, tetapi karena mereka selama didunia masih dalam taraf Nol (0), maka mereka harus tinggal di A’raaf, tercermin dari kalimat “ Mereka belum lagi memasukinya”.

Tidak ada komentar: