KLIK SAYA DONK

Selasa, 17 Januari 2012

Konsep bilangan biner berawal dari Al Qur’an

Seven Segment
Seven Segment adalah suatu segmentasi yang digunakan menampilkan angka. Seven segment ini tersusun atas 7 batang  led yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a s/d g yang disebut dot matrix. Setiap segmen ini terdiri satu Light Emitting Diode (LED). Prinsip kerja seven segment ialah input biner pada switch dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi decimal, yang nantinya akan ditampilkan pada seven segment.
Animasi dibawah ini, menunjukan bagaimana seven segment bekerja dan menampilkan bilangan SATU (1) dan NOL (0) dalam bentuk decimal.
Seven-Segment
Lalu bagaimana konsep diatas bisa ditemukan oleh para ahli Al Jabar yang berlandaskan Al Qur’an ?!
Terlepas dari problema para ahli matematika yang tidak sependapat bahwa 0/0 = 1 atau 1/1 = 1, disini saya hanya memberi gambaran bahwa apapun jenis Seven Segment yang digunakan pada dasarnya tetap membutuhkan “SATU” arus listrik.
Untuk angka SATU (1) maka satu sisi yang aktif dengan 2 segment yaitu  b dan c.
Untuk angka NOL (0) maka empat sisi yang aktif dengan 6 segment yaitu a,b,c,d,e dan f.
(Satu” arus listrik dalam pengertian 0/0=1, sedangkan menurut para Ahli Matematikan 0/0 = undefined sebab katanyah 0 =1 =2 =3 = 4=…=7…=9… , yang jadi point of view adalah bilangan yang tertera pada  led display… :D )
Awal komputer digital menggunakan kartu punch (baca:kertasb berlubang) sebagai media utama untuk masukan dari baik data maupun kode program komputer , dengan offline entri data pada tombol mesin punch. Beberapa beberapa jenis perhitungan sederhana dilakukan oleh  komputer dengan menggunakan kartu punch.
200px-CTR_census_machine
Charles Babbage meluncurkan gagasan yang menggunakan kartu punched sebagai salah satu cara untuk mengendalikan sebuah kalkulator mekanis yang dirancang. Padahal kita tahu… :( bahwa Ilmu Al Jabar memang bermula, serta berkembang pesat, dari Jazirah Arab dan Al Qur’an telah  menggunakan lambang bilangan titik (.) sebagai angka nol jadi sangat jelas bahwa bangsa Eropa tertinggal dalam ilmu hitung (baca: Al Jabar Boolean, dll).
Alhamdulillah saya dapat memberikan fakta-fakta secara animasi sederhana bahwa Kitab Al Qur’an memang rahmatan lil ‘alamin sehingga membentuk seluruh umat manusia yang beragama Islam rahmatan bagi umat yang non muslim,  dan tentunya  umat Islam Insya Allah akan menjadi orang yang senantiasa terpuji (orang-orang yang rajin membaca dengan tartil Al Qur’an), pandai dan bersahaja di  kehidupan dunia ini dan mendapatkan kampung syurga di akherat kelak, Amin.

Proof {0} = {1}

1. Bilangan sembilan belas (19) interlock yang tidak terbantahkan
2. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ jumlah huruf sembilan belas (19)
3. Surah Al Faatihah tujuh (7) ayat setara dengan 1 x Seven Segment.
4. Surah Al Faatihah jumlah huruf 2 x 10 x 7 = 140 setara dengan 20 x Seven Segment
5. Initial Ayat Al Qur’an = 1 x 20
6. Sebanyak 112 Surah dalam AL Qur’an yang berinitial = 0 x 20
7. Surah Al Ikhlas terdapat pada posisi ke 112 dan (1+1+2 = 1 x 22 ) dan berkorelasi dengan basmallah.
8. Surah Al Ikhlas jumlah 1 x 22 = 4 ayat
Binary Al Fatihaah

.::.

Seven Segment dalam nash Al Qur’an dan Al Hadits

Wa qala Allahu ta’ala :
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَـنِ الرَّجِيم
وَلَقَدْ آَتَيْنَاكَ سَبْعًا مِنَ الْمَثَانِي وَالْقُرْآَنَ الْعَظِيمَ

Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung. (al-Hijr : 87)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam pernah bersabda :
( {الحمد لله رب العالمين} . هي السبع المثاني والقرآن العظيم الذي أوتيته )
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin” (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam)  (Surat al-Fatihah) adalah as-Sab’ul Matsani (tujuh ayat yang di baca berulang-ulang) dan al-Quran yang Agung yang diberikan kepadaku.” (Hadits Riyawat al-Bukhari)
Wassalam, Haniifa.

Tidak ada komentar: