KLIK SAYA DONK

Selasa, 17 Januari 2012

Optimasi Al Qur’an = WYSIWYG dan WYHIWYG


Assalamu’alaikum,
Sungguh saya sangat tidak habis pihkir,  Bagaimana mungkin, kemampuan seorang  Sarjana dengan pengalaman melanglang buana diberbagai negara,  namun  mempertanyakan berulang-ulang soal originalitas Al Qur’an sebagai firman Allah yang tidak mungkin bisa dirubah sedikitpun walaupun sudah saya jelaskan dari perspektif berbagai disipilin ilmu, pertanyaannya cukup menggelitik  :
Parhobass Said:
@Haniifa,
Anda harus sedikit lebih adil…mungkin ribuan tulisan sudah dibakar, paling tidak 4 leher sudah ditebas, untuk memunculkan 1 yang tertulis dan 1 yang oral.
saya hanya bertanya : Kuatan mana Oral apa Tulisan :?:
____________________
Karena merasa didesak terus, maka dengan sedikit gusar akhirnya saya balik bertanya soal orginitas firman Allah yang tertulis didalam Bible (Gospel) dan saya sangat yakin sekali bahwa pertanyaan ini tidak akan sanggup terjawab sekalipun oleh seorang Profesor Kristen yang paling pandai.
حَنِيفًا Said:
@Parhobass
Hari keberapa Malaikat dan Iblis diciptakan menurut BIBLE Sampean ?!
Paradigma sejarah yang sangat keliru ini adalah akibat keberhasilan musuh-musuh Islam dalam propaganda mushaf “Al Qur’an tertua” yang ada di Turki dan Samarkhand (Rusia), Alhamdulillah… saya dapati VCD pehlem pengalaman seorang “Muallaf” dari Amriki yang menyelidiki “mushaf Utsmani” :D di Topkapi (Turkey).
Salah seorang peneliti yang menjelaskan masalah ini dengan panjang lebar adalah DR. Sahar al-Sayyid dalam makalahnya yang berjudul “Adhwa’ ‘ala Mushaf ‘Utsman Radhiyallahu ‘Anhu wa Rihlatuhu Syarqan wa Gharban”.  Dalam makalah tersebut, beliau menjelaskan bahwa persoalan ini bermula dari keberadaan mushaf yang dahulu dipegang oleh Khalifah ‘Utsman hingga beliau menemui syahidnya, dimana pada beberapa lembaran mushaf itu ditemukan noda  darah beliau r.a. saat terbunuh. Mushaf ini kemudian tetap berada di Madinah selama beberapa waktu setelah terbunuhnya ‘Utsman. Lalu kemudian menghilang entah ke mana, hingga kemudian beberapa mesjid di wilayah Islam mengaku menyimpan mushaf tersebut.
Dr. Sahar al-Sayyid menyebutkan 5 tempat yang mengaku menyimpan mushaf tersebut dan ia juga sekaligus membantah kebenaran klaim tersebut secara panjang lebar:
  1. mushaf yang tersimpan di Mesir.
  2. mushaf yang tersimpan di Bashrah
  3. mushaf yang ada di Tashkend
  4. mushaf yang ada di Himsh (Suriah)
  5. mushaf yang tersimpan di Museum Topkapi, Istanbul.
Setelah membantah klaim keberadaan mushaf ini, ia kemudian menyatakan, “Saya kira untuk menyingkap kekaburan yang menyelimuti mushaf ‘Utsman al-Imam  :D adalah  mushaf yang mulanya tersimpan di Jami’ Cordova itu bukanlah mushaf utuh yang dahulu dibaca ‘Utsman pada hari kematiannya. Ia hanya mengandungi 4 lembar saja. Adapun lembaran-lembaran lainnya, maka ia adalah hasil transkrip yang sama dengan sistem mushaf ‘Utsmany
(Ref:  Adhwa’ ‘ala Mushaf ‘Utsman)
Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada Dr. Sahar al-Sayyid, menurut mata dan telinga saya bahwa semua mushaf tersebut adalah PALSU karena ditulis dan dicetak menggunakan huruf ARAB GUNDUL (huruf kufa).
Kalau saja ada perwakilan dari beliau (Dr. Sahar Al Sayyid) yang masih penasaran dengan konklusi diatas, silahken uji materi kekacauan akibat penulisan “Muhamad => ( محمد ) ” dan “Mut’ah => ( المتعة ) ” yang diakibatkan oleh transkip Al Qur’an yang keliru, yang pada kenyataannya justru mushaf-mushaf palsu itulah yang di bakar oleh Khalifah Utsman bin Afan namun sebelum selesai misi (risalah) tersebut beliau syahid dan misi itu dilanjutkan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib namun sama halnya yang menimpa Utsman,  Khalifah Ali bin abi Thalib pun syahid ditangan para Kafirun-munafikun sebelum misi tersebut selesai, berikut ini contoh propaganda yang tidak sadari untuk mengubah keyakinan keaslian Al Qur’an.

From: “Dr. Muskitawati” <[Email Protected]>

Subject:
Cetakan AlQuran Pertama Dibuat Oleh Pedagang Jerman di Jerman di Abad Ke 16
Date: Wed, 21 Dec 2005 01:44:05 -0000
Terlepas dari kepercayaan anda tentang Islam dan AlQuran-nya, namun perlu para pembaca mengetahuinya bahwa hasil penelitian saya sewaktu mengambil S3 untuk bidang Agama Islam dan Budaya Timur Tengah membuktikan banyak hal2 yang tidak diketahui umat islam pada umumnya. Kalo ada yang mau menanyakan referensi saya, SAYA TEGASKAN DISINI BAHWA HASIL PENELITIAN SAYA SUDAH MERUPAKAN SUMBER REFERENSI YANG DIAKUI OLEH DUNIA ISLAM MAUPUN KALANGAN AHLI2 AGAMA ISLAM SEDUNIA.
Apapun yang anda percaya mengenai isi AlQuran, tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Kalo ada AlQuran yang ditulis tangan dizaman dahulu kala disekitar abad ke 7-8, telah dicoba untuk ditest oleh sebuah team yang saya pimpin waktu itu. Dengan menggunakan alat2 tulis yang dimungkinkan dizaman abad tsb., ternyata untuk menyalin AlQuran dengan tangan diatas kulit2 kambing memerlukan waktu lebih dari 23 tahun lamanya. Waktu yang dihabiskan ini belum termasuk waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan kulit2 kambing tsb., dan juga belum dihitung waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan dan mendengarkan saksi2 yang menghafal ajaran Muhammad diluar kepala seperti yang banyak dipercaya oleh umat Islam.
Apalagi kalo ditambahkan bahwa AlQuran yang katanya ditulis pertama kali diabad ke 7 belum memiliki diacritical pada huruf2 Arab sehingga pengertiannya juga ber-beda2 setelah ditambahkan diacritical. Huruf Arab sekarang tidak dikenal oleh masyarakat Arab hingga abad ke 13. Oleh karena itu, kalo memang benar ada Alquran yang ditulis di abad ke 7 setelah wafatnya nabi Muhammad, maka alquran tsb hanya dimiliki keluarga Caliph ataupun Caliph-nya sendiri yang tidak boleh dipinjam atau dibaca oleh umat Islam umumnya. Hanya imam2 saja yang boleh membacanya diruangan tertentu dan menghafalkannya untuk kemudian dikhotbahkan di-mesjid2.
Ny.Muslim binti Muskitawati.
_______________________
#Haniifa said: #
Calib ataunpun Caliph-nya => Maksud @Bu Doktor adalah rekan sejawat sampean Dr. Rashad Chalifa. :mrgreen:
Oh yach mengenai “kulit kambing” sampean belum jadi Profesor tapi udah lupa sama prosesi ‘Iedul Qur’ban… ingat @bu Doctor : orang-orang Arab bani Qurasy tidak suka makan dorokdog kulit kambing :mrgreen:

From: “KH. Fahmi Basya” <[Email Protected]>

Subject:
Flaying Book 56 Nabi Muhammad s.a.w sebagai Rasul
Di zaman Khalifah Utsman, ditulislah kembali semua wahyu yang pernah turun yang dulunya ditulis di atas tulang dan kulit. Tulisan Utsman ini dinamakan Mushhaf Utsmani. Mushaf Utsmani Al-Quran Tertua
Ketika Pameran Islam di London (Inggris 1976), turut dipamerkan Al-Quran tertua yang bernama Mushhaf Utsmani itu. Al-Quran tertua ini dibawa dari negeri aslinya kota Bukhara di Samarkhan, yaitu kota para ilmuwan Islam, Imam Bukhari dan Ibnu Sina (si penemu ilmu kimia). Pada Mushhaf Utsmani ini masih tampak bekas darah kering dari Khalifah Utsman, karena beliau terbunuh ketika sedang membaca Al-Quran.
Diperiksa dengan komputer, dan ternyata tidak satupun huruf yang hilang aupun digelapkan, sekalipun buku tua itu telah berusia 1400 tahun. Ia ditulis di atas kulit rusa :D dengan huruf kufa tanpa titik dan baris. Panjangnya sekitar 1 meter dan lebarnya sekitar 55 cm. Pada zaman ini tidak ada ummat Islam yang menamakannya Al-Quran. Jadi apa nama kitab Ummat Islam ?. Bacaan Bahasa Asli Yang Nyata, atau Ruh Yang Diwahyukan, seperti disebut pada data (042,052).
Pusat Studi Islam dan Kepurbakalaan
_______________________
#Haniifa said: #
Penemu Ilmu Kimia => Maksud @Profesor  adalah rekan sejawatnya Dr. Rashad Khalifa.
Oh yach mengenai “huruf kufa” saya jadi mau tanya; Apakah @Profesor lebih percaya kepada ahlul huruf kufa atau Huruf Hijaiyah (Qurasy) :?:   , Padahal Allah subhanahu wa ta’ala sudah menjaminkan bani Qurasy secara tersirat dan tersurat sebagaimana  pada (QS 106) atau Surah Qurasy.

From: “Dr. A.M Mutawalli” <[Email Protected]>

Subject:
al-Mausu’ah adz-Dzahabiyyah fii I’jazil Qur’anil Karim
Huruf yang terputus-putus yang pertama kali disebutkan dalam al-Quran adalah firman Allah الم yang merupakan ayat pertama dalam surat al-Baqarah. Jika kita menghitung jumlah ketiga huruf tersebut (ا, ل, dan م) dalam surat al-Fatihah, akan kita dapati bahwa huruf ا ada 22 buah, huruf ل ada 22 buah dan huruf م ada 15 buah. Apabila kita menggandengkan jumlah ketiga huruf di atas maka akan terbentuk bilangan 222215 atau kalau kita membalik susunannya akan terbentuk bilangan 152222 dan 221522. Dan ajaibnya, ketiga bilangan tersebut merupakan kelipatan dari angka tujuh. (222215=7×31745, 152222=21746, 21522=7×31646)
alsofwah.or.id
_______________________
#Haniifa said: #
Maaf  @Pak Doctor menurut perhitungan dan penglihatan pada Surah Al Fatihaah terdapat huruf “Alif ” := 23 (19 huruf alif berdiri sendiri+4 gabungan) dan huruf “Lam” := 21 huruf sehingga jumlah total dalam = Surah Al Faatihan adalah 140 huruf.

.:: Builder ::.

WYSIWYG (What You See Is What You Get)

WITH…

WYHIWYG (What You Hear Is What You Get)

Subhanallah,
Jika kita membuka Al Qur’an / Tafsir Al Qur’an maka hampir sulit kita dapati tanda ainpada surah Hud ayat ke-41, namun tanda suhuf ini akan didapati pada Al Qur’an jenis Digital sebagaimana yang saya capture dibawah ini. Disisi lain kita juga tidak akan mendapati tandaainpada Al Qur’an versi digital untuk surah yang sama di ayat ke-49 dan kita akan dapati dalam Al Qur’an versi kertas cetak.
Alhamdulillah, mari kita simak dan dengarkan lantunan merdu seorang Qari Al Qur’an dari IRAN yang bernama Hamed Shakernejad dan sebagai Qari yang sangat faham dan fasih membaca Al Qur’an tentu beliau tidak melupakan kaidah-kaidah pembacaan baik berupa lafaz maupun batas AIN…. (silahken masing-masing buka Al Qur’an versi Cetak dan Digital)
Perhatikan tanda awal * atau ain pada awal surah Hud ayat 41

Perhatikan pada surah Hud ayat 49 tidak ada tanda * atau ain.
Perhatikan pada (QS 11:41)
Sepintas kilas tidak ada yang aneh pada ayat tersebut, namun jika kita dengarkan dengan seksama maka بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا terdengar “Bismillahi Majreeha” bukan “Bismillahi Majroha” padahal kaidahnya “ra” fathah dibaca “ro”.
_

_


_
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَـنِ الرَّجِيمِ
‘Audzu billaahiminasy syaithonir rojim
Aku memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ
Bismillaahir rohmaanir rohiim
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
وَقَالَ ارْكَبُواْ فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّى لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
41
وَهِىَ تَجْرِى بِهِمْ فِى مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِى مَعْزِلٍ يَبُنَىَّ ارْكَبَ مَّعَنَا وَلاَ تَكُن مَّعَ الْكَـفِرِينَ
42
قَالَ سَآوِى إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِى مِنَ الْمَآءِ قَالَ لاَ عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلاَّ مَن رَّحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ
43
وَقِيلَ يَأَرْضُ ابْلَعِى مَآءَكِ وَيَسَمَآءُ أَقْلِعِى وَغِيضَ الْمَآءُ وَقُضِىَ الاٌّمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِىِّ وَقِيلَ بُعْدًا لِّلْقَوْمِ الظَّـلِمِينَ
44
وَنَادَى نُوحٌ رَّبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابُنِى مِنْ أَهْلِى وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنتَ أَحْكَمُ الْحَـكِمِينَ
45
قَالَ ينُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَـلِحٍ فَلاَ تَسْأَلْنِـى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّى أَعِظُكَ أَن تَكُونَ مِنَ الْجَـهِلِينَ
46
قَالَ رَبِّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِى بِهِ عِلْمٌ وَإِلاَّ تَغْفِرْ لِى وَتَرْحَمْنِى أَكُن مِّنَ الْخَـسِرِينَ
47
قِيلَ ينُوحُ اهْبِطْ بِسَلَـمٍ مِّنَّا وَبَركَـتٍ عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَمٍ مِّمَّن مَّعَكَ وَأُمَمٌ سَنُمَتِّعُهُمْ ثُمَّ يَمَسُّهُمْ مِّنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ
48
تِلْكَ مِنْ أَنْبَآءِ الْغَيْبِ نُوحِيهَآ إِلَيْكَ مَا كُنتَ تَعْلَمُهَآ أَنتَ وَلاَ قَوْمُكَ مِن قَبْلِ هَـذَا فَاصْبِرْ إِنَّ الْعَـقِبَةَ لِلْمُتَّقِينَ
49
Note:
Untuk kaum Yahudi dan Nashrani, perhatikan cara lafaz Allah berikut,

1. إِنَّ اللَّهَ = dibaca: Innalloha bukan inallaha
2. بِسْمِ اللَّهِ = dibaca: Bismillahi bukan bismillohi
3. اللَّهَ = dibaca: Alloh bukan Allah
Wassalam, Haniifa.

Tidak ada komentar: