KLIK SAYA DONK

Kamis, 19 Januari 2012

Matematika Islam: Konsili Nicea tahun 325 ?!



Subhanallah…
Artikel yang enak dan mudah dicerna. Begitulah kesan pertama saya membaca postingan beliau, namun kalau hanya membaca sekilas saja, maka insya Allah … pasti luput untuk memperoleh hikmah yang sangat langka ini,  maksud saya adalah kritikan halus dari Mas Agorsiloku atas ketajaman dan ketelitian artikel Mas Stefano Al Biruni.
Kebetulan, postingan dari Mas Stefano ada alat-alat ukur data yang memungkinkan itu terpahami (secara logis), tidak sedikit pula kita tidak bisa memahami atau menjelaskan mengapa simpul peristiwa itu ada (dan terbaca).
Sangat boleh jadi, betul kata para ulama, yang terbaik menjelaskan adalah Al Qur’an kepada Al Qur’an, segala sesuatunya telah kami rincikan,…

Saya kira komentar beliau, merupakan ungkapan ketakjuban disertai rasa kepenasaran.
@Mas Agorsiloku:
Mulanya kedua angka kita satukan 325 dan 622 menjadi 325622.
Bagilah angka 325622 dengan 19.
325622 bagi 19 hasilnya 17138, tanpa sisa.
Hasilnya coba dibagi lagi dengan 19.
17138 bagi 19 hasilnya 902, juga tanpa sisa.
Terus kalau 902 dibagi 19, bersisa tidak? Ternyata bersisa… tapi..
Coba balik angka 902 menjadi 209 kemudian dibagi dengan 19.
209 bagi 19 hasilnya 11, tanpa sisa…
11 = 1 Muharram 1 Hijryah.

—-
Menarik tapi sulit dipahami. Sebuah kebetulan, otak-atik gathuk (tapi mengapa bisa sampai ke pola ini?, bisa dijelaskan?)
Kalau saya berprasangka 902 menjadi 209 sebagai model informasi membenarkan yang terbalik, maka pertanyaan lain akan disangkakan 325622 dipasangkan sebagai informasi ada kesatuan yang kemudian harus dijernihkan kembali.
_____________________
@Mas Stefano:
Konsili Nicea tahun 325 merupakan tahun hilangnya tauhid dari Kristen. Saya simpan bilangan ini bertahun-tahun sampai akhirnya saya menemukan Islam. Beberapa minggu lalu bilangan ini keluar lagi di kepala, lalu saya mencoba menghubungkannya dengan sejarah Islam, terutama pada tahun-tahun awal dan selalu membaginya dengan 19. Saya mulai dari tahun 610, sampai akhirnya ketemu tahun 622. Lalu saya coba cari ada apa di tahun itu, hijrahnya Rasullullah dan mulanya kalender Islam, 1 Muharram 1 Hijryah
Guru mengaji saya: selalu menekankan bahwaHajat hidup seorang manusia di dunia ini tidak akan pernah tuntas hingga akhir hayat“.
Sudah barang tentu saya “Amini” karena memang nuansa “nasehat beliau” terasa kental berlandaskan QS 102 (At Taakatsur) dan menurut pemahaman saya bahwa yang dimaksud “melalaikan” bukanlah sekedar materi, namun melingkupi segala aspek kehidupan termasuk sosial dan ilmu pengetahuan.
Resultante nilai-nilai kebenaran dari Pak Guru ngaji, Mas Agorsiloku dan Mas Stefano… haruslah mempunyai sandaran yang kuat yaitu Al Qur’an. (Saya tidak menyebutkan hadits-hadits atau pendapat para ulama, dengan asumsi: pendapat mereka base on premise dan konklusi kehidupan yang Islami)
*** Unsur ke-Betul-an ***:
Coba balik angka 902 menjadi 209 kemudian dibagi dengan 19.
209 bagi 19 hasilnya 11, tanpa sisa…

________
Karena ini merupakan unsur kebetulan maka ada baiknya kita mereview kebetulan-kebetulan disisi yang lain semisal algoritma pertukaran data.
1. Bahasa Mesin.
Fungsi pertukaran data dalam bahasa Assembler (low-level).
XCHG AX, DX
Bentuk opcode assembler pada mikro prosessor 8088, agar menjalankan perintah pertukaran nilai register AX dengan DX dan sebaliknya, atau:
(AX original)—> (DX)
(DX original)—> (AX)
Jika kita teliti lebih jauh, memang benar isi register AX dan DX berubah namun pada kenyataannya adalah posessor hanya mengambil nilai yang ditunjuk alamat memori CS:IP (Kode Segmen:Intruksi Pointer) atau lebih jelasnya perintah tersebut tidak benar-benar mengubah isi memori.
(Data Transfer Instructions, The 8088 Microprocessor, Avtar Singh & Walter A. Triebel… page:113)
2. Bahasa Tingkat Tinggi.
Fungisi pertukaran data bahasa High-level:
/* Exchange the values by pointers. */
void swap(int *i, int *j)
{
int temp;
temp = *i;
*i = *j;
*j = temp;
}
atau ref buku: (Pointer Manipulation, Turbo C, Krish Jamsa… page:55)
Saya agak heran dengan pemaksaan pembagian bilangan bulat 19 hanya sekedar medapatkan hasil akhir pada bilangan 11, karena jelas membutuhkan tingkat pemikiran yang lebih rumit, padahal sangat sederhana :
1. Label bilangan dijumlahkan artinya :
Bilangan Ratusan + Puluhan + Satuan.
fungsi(thn [902]) := 9 (ratusan) + 0 (puluhan) + 2 (satuan)
sehingga…
fungsi(thn [902]) := 11
dan…
Konversi ftahun(11) := 1 Muharram 1 Hijryah
2. Sesuai dengan kaidah pembacaan Al Qur’an dar-Kiri-ke-Kanan diperoleh := 209 :D
*** Unsur ke-Benar-an ***:
Dari Tabel A pada postingan sebelumnya, saya menyimpulkan :
Lafadz “Allah” bisa lebih besar atau sama dengan 2698, dengan demikian angka 2698 = ( 142 x 19) walaupun berbasis sembilan belas namun bukan merupakan “Konstanta Al Qur’an”, jadi tidaklah bisa kita terima penghilangan 2 ayat At Taubah (QS 9:128 dan QS 9:129).
Kemudian pada postingan berikutnya, saya menyimpulkan :
Signed T_ayat Lafaz “Allah” := 2896
tabel-c
Subhanallah…
Dari kedua data tersebut diatas, maka:
1. fungsi panjang huruf sebagai label
a. 2698 panjang character sama dengan empat
b. 2896 panjang charcter juga sama dengan empat
== 4
2. Fungsi nilai huruf sebagai label
a. 2698 := 2 (ribuan) + 6 (ratusan)+ 9(puluhan) + 8 (satuan)
b. 2896 := 2 (ribuan) + 8 (ratusan)+ 9(puluhan) + 6 (satuan)
== 25
Perhatikan:
Jumlah total 4 surah pertama Al Qur’an “Sign Ayat” = 55024, jika 5+5+0+2+4 = 16
dan 55025 dibagi 19 ( konstatan Al Qur’an) = 2896, jika 2+8+9+6 = 25
Padahal :
42 = 16
52 = 25
Sehingga sangat jelas sekali Al Fatihaah memepunyai 3 Asma Allah, dan ini berkaitan erat dengan dalil pythagoras:
32 + 42 = 52 :D
Bukti lain Al Fatihaah berkaitan dengan dalil pythagoras,
al-faatihah5-2 Terbukti jumlah kata yang mempunyai tanda henti pada posisi 52 = 25
Jika fungsi diatas saya rekursifkan, maka :
a. fungsi(25) := 2 (puluh) + 5 (satuan) := 7
b. Sekarang perhatikan label angka yang statis := 2-x-9-y, jumlah bilangan statis = 11, silahkan buka Surah Al Faatihah.
c. Sekarang perhatikan label angka yang dinamis x:= 8 atau 6, begitu juga y := 6 atau delapan, x + y := 2 x 7
d. Character length := 4, fungsi ini berkaitan erat dengan tanda waqaf Lam-alif pada surah Al Faatihah.
Kesimpulan :
Apapun bentuk Algoritma dan atau perhitungan ilmu pengetahuan maka akan selalu berulang-ulang menemui konstanta tujuh (7), atau tetap harus berpedoman pada Al Qur’an surah Al Faatihah
Untuk lebih jelasnya mengenai angka tujuh yang berulang-ulang, mungkin ada baiknya kita membaca artikelnya @Mas Marwanto,
Wassalam, Haniifa.

Tidak ada komentar: